Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 13:24:44【Tempat Makan】864 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(49627)
Artikel Terkait
- Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik
- Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi
- Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)
- BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya
- Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
Resep Populer
Rekomendasi

BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen

HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo

Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel

Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI